![]() |
Ilustrasi. Fotografi |
Fotografi merupakan seni dan ilmu yang terkait dengan pengambilan gambar menggunakan cahaya. Dalam ilmu fotografi, pemahaman tentang cahaya, baik sebagai sumber utama maupun kualitasnya, sangat penting.
Konsep komposisi, seperti aturan ketiga dan memberi ruang bagi subjek, membantu menciptakan keseimbangan visual yang menarik. Pengaturan kamera, termasuk ISO, kecepatan rana, dan bukaan, memainkan peran kunci dalam menghasilkan foto berkualitas.
Pemilihan lensa, baik berdasarkan panjang fokus maupun bukaan lensa, juga memengaruhi hasil akhir. Waktu pemotretan, seperti Golden Hour dan Blue Hour, dapat memberikan efek cahaya yang unik. Post-processing melalui perangkat lunak pengeditan foto dapat meningkatkan kualitas dan estetika foto.
Keseluruhan, eksperimen dan kreativitas di dalam fotografi memainkan peran penting dalam pengembangan gaya pribadi dan identitas visual seorang fotografer.
Pengaturan kamera adalah aspek krusial dalam fotografi yang memengaruhi hasil akhir dari suatu gambar. Ada tiga parameter utama yang harus dipahami dan diatur dengan cermat dalam pengaturan kamera, yaitu ISO, kecepatan rana, dan bukaan lensa.
1. ISO:
ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Pilihannya biasanya berkisar dari ISO 100 hingga 3200 atau bahkan lebih tinggi tergantung pada kemampuan kamera. ISO rendah (misalnya, ISO 100) cocok untuk kondisi cahaya yang baik, sementara ISO tinggi (misalnya, ISO 800 atau lebih) digunakan di kondisi pencahayaan yang rendah. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi ISO, semakin besar kemungkinan munculnya noise atau kornet pada gambar.
2. Kecepatan Rana:
Kecepatan rana mengukur seberapa lama sensor kamera terbuka untuk menerima cahaya. Kecepatan rana yang tinggi, seperti 1/1000 detik, cocok untuk mengambil gambar objek bergerak cepat, sementara kecepatan rana yang lambat, seperti 1/30 detik, dapat menciptakan efek gerakan atau kabur yang artistik. Pemilihan kecepatan rana juga berdampak pada seberapa terang atau gelapnya gambar, bekerja bersamaan dengan bukaan lensa.
3. Bukaan Lensa:
Bukaan lensa mengukur seberapa besar lubang di dalam lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke sensor kamera. Diukur dalam angka f-stop, bukaan besar (kecil angka f-stop seperti f/1.8) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan menciptakan kedalaman bidang yang dangkal. Sebaliknya, bukaan kecil (besar angka f-stop seperti f/16) menghasilkan kedalaman bidang yang lebih besar, dengan sebagian besar gambar terfokus. Bukaan lensa juga memengaruhi seberapa cerah atau gelap gambar, bekerja bersamaan dengan kecepatan rana.
Ketiga pengaturan kamera ini saling terkait dan perlu diimbangi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, jika Anda ingin menghasilkan gambar dengan latar belakang kabur (bokeh) pada subjek yang bergerak cepat, Anda mungkin memilih bukaan besar (kecil angka f-stop), kecepatan rana tinggi, dan mungkin meningkatkan ISO jika cahaya rendah. Pemahaman mendalam tentang ketiga parameter ini memungkinkan fotografer untuk mengoptimalkan pengaturan kamera sesuai dengan kondisi pengambilan gambar.
Teknik Pengambilan Gambar Berdasarkan Ukuran Gambar
1. Teknik Pengambilan Gambar Extreme Close Up (ECU)
Teknik ini merupakan teknik pengambilan dari jarak yang sangat dekat. Teknik extreme close up biasa digunakan dengan tujuan untuk mengambil gambar objek yang merupakan bagian-bagian tertentu secara terpusat dan sangat jelas.
Contohnya, anda hanya ingin menampilkan bagian mata dan hidung saja secara lebih jelas. Fokus bidikan teknik ini tentunya sangat dekat dan sangat detail, sehingga jika anda mau menggunakan teknik pengambilan gambar extreme close up, maka anda sebaiknya menggunakan lensa mikro untuk memperoleh detail yang jelas, sesuai yang anda inginkan.
2. Teknik Pengambilan Gambar Big Close Up (BCU)
Teknik big close up dapat digunakan bagi anda yang senang melakukan pengambilan gambar yang hanya difokuskan pada bagian wajah. Teknik big close up adalah teknik yang hanya akan mengambil bagian tertentu wajah secara terperinci.
Anda tidak perlu menghiraukan apakah wajah akan terpotong keluar frame atau tidak. Teknik ini sangat cocok digunakan jika anda ingin mengambil gambar atau dengan hasil yang lebih dramatis. Misalnya, untuk menunjukkan ekspresi dari model, atau detail yang ada di wajah model seperti tampilan make up.
3. Teknik Pengambilan Gambar Close Up (CU)
Teknik berikutnya yaitu close up. Teknik close up merupakan teknik pengambilan gambar yang akan menampilkan hasil gambar yang jauh lebih dekat. Jika objeknya adalah manusia, maka hasil yang akan diperoleh hanya bagian bahu sampai bagian atas kepala saja.
Teknik close up ini sendiri dapat membantu untuk menampilkan sebuah identitas karakter melalui ekspresi wajah seseorang. Teknik ini sangat cocok digunakan jika anda ingin bagian wajah objek tampak lebih jelas.
4. Teknik Pengambilan Gambar Medium Close Up (MCU)
Teknik medium close up merupakan teknik pengambilan gambar yang merupakan gabungan dari teknik close up dengan medium shot. Hasil gambar yang diambil dengan teknik ini akan jauh lebih detail dari medium shot, tetapi tidak akan terlalu detail seperti hasil gambar close up.
Teknik ini biasa digunakan ketika tujuan pengambilan gambar untuk mempertegas gambaran profil seseorang. Pada objek manusia, pengambilan gambar dengan teknik ini berada pada bagian dada sampai bagian atas kepala saja. Untuk menggunakan teknik ini, anda harus menggunakan bidikan kamera dengan jarak menengah atau tidak terlalu jauh, tapi dengan bagian yang lebih sempit.
5. Teknik Pengambilan Gambar Medium Shot (MS)
Medium shot merupakan sebuah teknik pengambilan yang hanya akan mengambil beberapa bagian dari objek saja, atau dengan kata lain tidak mengambil keseluruhan bagian objek. Teknik ini biasa dilakukan untuk menampilkan sosok orang dengan jelas.
Contohnya, jika objek foto adalah manusia, maka teknik ini hanya akan mengambil gambar dari pinggang sampai bagian atas kepala saja. Fungsi dari teknik medium shot sendiri, yaitu supaya hasil foto atau video tidak terlalu fokus pada area sekitar objek dan lebih menampilkan detail bagian tubuh.
6. Teknik Pengambilan Gambar Medium Long Shot
Teknik medium long shot hampir serupa dengan medium shot, tetapi cakupan gambar yang dihasilkan lebih luas. Jika anda hanya ingin mengambil setengah bagian dari objek, maka anda dapat menggunakan teknik medium long shot ini.
Teknik medium long shot merupakan teknik pengambilan yang sedikit lebih sempit. Jika objek foto adalah manusia, maka anda akan mengambil bagian lutut hingga atas kepala saja. Teknik ini berfungsi untuk mempertegas sebuah aktivitas objek.
7. Teknik Long Shot
Teknik yang selanjutnya adalah teknik long shot. Teknik long shot merupakan teknik pengambilan dari jarak yang jauh, yang mana bisa menampilkan sedikit hingga banyak orang secara seluruh badan dalam 1 frame yang sama.
Teknik long shot akan menghasilkan tampilan gambar yang fokus kepada objek foto, sedangkan untuk area sekitar objek hanya ditampilkan sedikit saja. Teknik long shot berfungsi untuk menyampaikan sebuah interaksi antara objek dengan area di sekitar objek.
8. Extreme Long Shot
Teknik extreme long shot hampir sama dengan teknik long shot, tetapi teknik extreme long shot ini digunakan untuk mengambil gambar yang mencakup area yang jauh lebih luas lagi. Teknik ini akan menampilkan area di sekitar objek dengan lebih luas atau sangat luas.
Teknik extreme long shot biasa digunakan ketika anda ingin menampilkan keseluruhan area yang berada di sekitar objek. Misalnya untuk menampilkan pemandangan alam yang menjadi latar belakang objek. Untuk menggunakan teknik ini, anda perlu menentukan komposisi yang tepat, agar objek utama gambar dapat menyatu dengan area sekitarnya.
9. Shot Kamera
Teknik pengambilan shot kamera merupakan teknik yang digunakan ketika melakukan pengambilan gambar yang ditentukan oleh jarak antara kamera ke objek yang dituju. Teknik ini berfungsi untuk menghasilkan gambar secara detail dan sempurna dari sebuah objek, baik objek itu merupakan manusia atau pemandangan alam yang luas.
Teknik ini sangat bergantung pada jarak cakupan kamera. Maka itu, anda perlu mengatur jarak kamera anda, semakin jauh jarak kamera dengan objek, maka akan semakin luas juga area sekeliling objek yang akan masuk ke dalam frame. Sebaliknya, semakin dekat jarak kamera dengan objek, maka akan semakin kecil objek yang akan masuk ke dalam frame.
10. One Shot (1S)
Teknik one shot merupakan teknik pengambilan untuk menampilkan satu objek saja.
11. Two Shot (2S)
Teknik ini lebih luas cakupannya dibanding teknik one shot. Teknik two shot akan menampilkan adegan dua objek yang terlibat dalam percakapan.
12. Group Shot (GS)
Sesuai dengan namanya, teknik group shot akan mengambil gambar objek berupa sekumpulan orang. Contohnya, seperti kerumunan orang, kelompok pasukan, dan lain sebagainya.
Nah, itu dia Grameds penjelasan mengenai teknik pengambilan berdasarkan ukuran gambar. Cukup mudah dimengerti bukan? Selanjutnya, di bawah ini akan dijelaskan teknik pengambilan berdasarkan sudut pengambilan gambar.
Teknik Pengambilan Gambar Berdasarkan Sudut Pengambilan Gambar (Angle)
1. Sudut Ketinggian (High Angle):
- Mengambil gambar dari atas ke bawah menciptakan pandangan yang menggambarkan subjek dari sudut yang lebih tinggi. Sudut ini dapat memberikan kesan subjek yang lebih kecil atau kurang kuat.
![]() |
@Source: Photo by Nicolas Hoizey on Unsplash |
2. Sudut Rendah (Low Angle):
- Sebaliknya, mengambil gambar dari bawah ke atas memberikan pandangan yang memperlihatkan subjek dari sudut yang lebih rendah. Sudut ini sering digunakan untuk memberikan kesan kekuatan atau keberanian pada subjek.
![]() |
Low Angel |
3. Frog Eyes:
- Frog Eye Frog eye adalah teknik pengambil an gambar dengan posisi kamera sejajar dengan bagian bawah objek yang posisinya lebih rendah dari dasar objek
![]() |
Pengambilan gambar : frog eye |
4. Sudut Bird's Eye View:
- Bird eye (mata burung) adalah teknik pengambilan gambar yang memosisikan kamera berada di atas ketinggian, seperti sudut pandang dari seekor burung yang terbang. Gambar yang dihasilkan akan tampak memperlihatkan lingkungan sekitar secara lebih luas dan objek sekitar akan terlihat lebih kecil ukurannya.
![]() |
Sudut pengambilan bird eye |
5. Sudut Mendatar/Eye View:
Eye level adalah pengambilan gambar dengan posisi yang sejajar dengan objek. Gambar yang dihasilkan akan memperlihatkan tangkapan pandangan mata orang yang berdiri sejajar dengan objek tersebut
![]() |
Sudut pengambilan eye's level |
Metode Pengambilan Gambar
Metode pengambilan gambar mencakup serangkaian langkah dan pendekatan yang digunakan oleh fotografer untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Berikut adalah beberapa Metode umum yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar:
1. Fotografi Candid (Candid Photography):
- Mengambil gambar tanpa sepengetahuan subjek, menangkap momen-momen alami dan spontan. Metode ini sering digunakan dalam potret dan fotografi dokumenter.
2. Fotografi Posed (Posed Photography):
- Membimbing dan mengarahkan subjek untuk menciptakan komposisi yang diatur dengan cermat. Ini umum digunakan dalam potret formal dan pemotretan studio.
3. Fotografi Jurnalisme (Photojournalism):
- Mengabadikan peristiwa dan cerita secara objektif, sering kali tanpa intervensi atau pengaturan khusus. Foto-jurnalis berfokus pada kejujuran dan keaslian gambar untuk menyampaikan berita.
4. Fotografi Lanskap (Landscape Photography):
- Memotret pemandangan alam atau lingkungan luas. Pemilihan sudut dan pengaturan cahaya sangat penting untuk menangkap keindahan dan skala lanskap.
5. Fotografi Arsitektur (Architectural Photography):
- Menyoroti dan mengkaji struktur arsitektural. Penekanan pada garis, bentuk, dan komposisi arsitektur untuk menciptakan gambar yang kuat dan estetis.
6. Fotografi Makro (Macro Photography):
- Memotret objek dalam skala sangat besar, mengungkapkan detail dan tekstur yang mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang. Umumnya digunakan untuk memotret benda kecil seperti bunga, serangga, atau objek kecil lainnya.
7. Fotografi Jalanan (Street Photography):
- Mengabadikan kehidupan sehari-hari di jalanan, menangkap momen-momen yang unik dan menarik. Kesederhanaan dan spontanitas adalah kunci dalam fotografi jalanan.
8. Fotografi Mode (Fashion Photography):
- Menyoroti pakaian, aksesori, dan gaya. Pengaturan cahaya yang dramatis dan kreativitas dalam pemilihan latar belakang umumnya ditekankan.
9. Fotografi Aerial (Aerial Photography):
- Mengambil gambar dari ketinggian udara, sering kali menggunakan pesawat terbang, helikopter, atau drone. Ini dapat memberikan perspektif yang unik dan luas terhadap suatu area.
10. Fotografi Underwater (Underwater Photography):
- Memotret di bawah air, sering kali menggunakan peralatan khusus dan teknik tertentu. Ini umumnya digunakan untuk mengabadikan kehidupan laut dan lingkungan bawah air.
11. Fotografi Maklumat (Long Exposure Photography):
- Menggunakan waktu eksposur yang lama untuk menciptakan efek cahaya dan gerakan. Ini dapat mencakup fotografi malam, air terjun, atau pergerakan cahaya.
12. Fotografi Still Life:
- Memotret objek diam dan biasanya tidak bergerak, sering kali diatur dengan cermat untuk menciptakan komposisi yang artistik dan menarik.
13. Fotografi Multi-Eksposur (Multiple Exposure Photography):
- Menggabungkan beberapa eksposur dalam satu gambar untuk menciptakan efek artistik dan abstrak.
Setiap metode pengambilan gambar memiliki pendekatan yang berbeda dan menuntut keterampilan dan pemahaman teknis tertentu. Fotografer seringkali memadukan berbagai metode ini tergantung pada subjek dan tujuan fotografi mereka.